,How many handshakes have you made today?
Libur t’lah usai. The first day back to school. Pagi tadi hujan sempat turun rintik-rintik, “Hmmm… berkat pagi hari,” aku bergumam. Syukurlah itu tak berlangsung lama. Memakai seragam lagi, aku tersenyum. Sepertinya liburan kali ini cukup menaikkan massa tubuh. Senangnya ^^v – selama masih normal dan bajuku berlum kekecilan, I don’t mind.
6. 25 kami (me and my bro’) melaju. Udara dingin tapi segar.
Hari ini penuh dengan jabat tangan.
Kebiasaan jabat tangan dan memberi salam memang dibudayakan di sini. I think many of us would agree that this is a good habit, meski pada awalnya aku juga canggung melakukannya. Ada nilai kepedulian dan kekeluargaan tersirat disana.
Setiap pagi kami (bapak-ibu guru dan karyawan) akan saling menyapa dan menjabat tangan satu dengan yang lain. Yang terasa special adalah ketika berjabat tangan dengan murid-murid. Mereka akan menambahkan cium tangan kepada gurunya. Hal ini dilakukan di pagi hari jika bertemu dengan bapak atau ibu guru. Selain itu, ketika murid-murid akan masuk jam pertama, terlebih dahulu mereka akan berbaris di depan kelas dan menjabat tangan bapak atau ibu guru yang akan mengajar. Jabat tangan akan kembali dilakukan pada jam terakhir, setelah kelas ditutup dengan doa.
Pada awalnya aku canggung. Ya, karena tidak terbiasa dan merasa masih muda tapi sudah dicium tangannya oleh banyak anak (^^v). Seiring berjalannya waktu, aku mulai terbiasa.
Dan hari ini banyak sekali jabat tangan yang terjadi (jadi ingat pelajaran matematika tentang peluang ^^v) mengingat hari ini adalah hari pertama masuk setelah libur Lebaran selama dua minggu kemarin.
Dimulai dengan senyum salam sapa dengan bapak-ibu guru dan karyawan rekan kerjaku (ditambah dengan cipika-cipiki khusus untuk putri). Ada senyum yang menghiasi wajah-wajah disertai ucapan tulus dari bibir, “Mohon maaf lahir batin” atau “Minal aidin wal faizin” (hopefully it’s not wrong).
Pukul 7 pagi, anak-anak berbaris di lapangan untuk apel. Sementara itu bapak ibu guru dan karyawan berdiri berjajar sepanjang teras di depan koperasi siswa sampai ruang BK, bersiap-siap menerima jabat tangan dari seluruh siswa. Setelah beberapa sambutan dan doa, maka dimulailah prosesi tersebut.
Wah, panjang sekali… sekitar 750 anak… Yah anggap saja latihan nanti buat cara pernikahanku suatu hari nanti [^^]. Aku mencoba untuk tetap tersenyum, sambil sesekali menyapa nama-nama anak yang aku ingat (selama lima bulan di sini memang belum terlalu banyak yang bisa kuhafalkan, but the number isn’t too bad. Apalagi ada name tag yang tertempel di baju mereka-cukup membantu).
Entah berapa menit yang dibutuhkan, aku tak sempat menghitungnya. Ternyata tak secapai yang kubayangkan sebelumnya. Syukurlah.
Setelah itu, kembali lagi berjabat tangan dengan bapak-ibu guru (putaran kedua—lagipula ada yang tadi pagi belum hehehehe)
Jabat tangan pun masih berlanjut pada jam-jam berikutnya. Ada acara ramah tamah (halal bihalal) keluarga besar SMPN 2 dengan beberapa tamu undangan. Tentu saja ada jabat tangan lagi ^^v
How many handshakes I have made today? So many. 800 times maybe, or maybe more ^^v
Jabat tangan yang tulus dan sungguh-sungguh. Tak akan kita tahu seberapa besar perubahan yang bisa terjadi dengan sebuah jabat tangan..
Let me 'shake' your hand and say, “It’s great to see you here.”
No comments:
Post a Comment